Minggu, April 22, 2012

Haflah Dan Akhirussanah Astri 2 Al-Khodijiyah ke 37

Syukur Alhmadulilah pada Alloh SWt sehingga Acara Yang dilaksanakan tadi malam berlangsung lancar dan insya alloh penuh barokah karena langsung mendapatkan pengarahan dari pengasuh yakni beliau KH.A.Tamim Romly,SH,M.si

Salam Sambutannya beliau berpesan pada santri asrama Putri bahwa nanti kalau udah keluar dari pondok pesantren Darul ulum agar senantiasa mengingat apa yang sudah diperoleh di asrama putri 2 ini dan selalu mengamanlkan ilmu yang didapat meskipun hanya sedikit...



Besar harapan dari pengasuh agar santri asrama Putri 2 Al-Khodijiyah Ini Dapat Dibanggakan Oleh masyarakat,,Khususnya Bagi Orang Tua mereka MAsing-masing.. semoga Sukses untuk bekal dimasa depan,,,, wassalamualikum wr.wb
Read More..

Minggu, April 10, 2011

KEUTAMAAN MEMBACA MAULID NABI MUHAMMAD

Peringtan Maulid Nabi Muhammad Shallallaahu Alaihi wa Sallama, merupakan perbuatan yang amat terpuji, dan berpahala besar. Hal ini sesuai dengan perkataan para ulama salaf. Di antara mereka itu ialah sebagai berikut:



قال الحسن البصري قدّس الله سره : وددت لو كان لي مثل جبل أحد ذهبا لأنفقته على قراءة مولد الرسول

”Aku senang, andaikn aku memiliki emas sebesar gunung Uhud, maka akan aku dermakan ia untuk menyelenggarakan pembacaan maulid Rasul.” (I’anathuth Thalibin 3/608).



Ini adalah perkataan Imam Hasan Al Bashri. Beliau adalah tokoh ulama generasi Tabi’in yang agung. Beliau lahir di Madinah 2 tahun sebelum wafatnya khalifah Umar bin khattab ra dan meninggal pada bulan Rajab tahun 116 H dalam usia 89 tahun.




Beliau adalah seseorang yang telah bertemu dengan lebih dari 100 sahabat Nabi Muhammad saw. Ucapan Imam Hasan Al Bashri ini membuktikan kalau pada masa tabi’in telah biasa diadakan perayaan maulid nabi Muhammad saw.



قال الإمام أبو القاسم الجنيدي البغدادي : من حضر مولد الرسول وعظم قدره فقد فاز بالإيمان

“Barangsiapa menghadiri maulid Rasul dan mengagungkan kedudukannya, maka dia telah sukses dengan keimanan.” (I’anathuth Thalibin 3/608).



Ucapan ini disampaikan oleh Imam Junaid Al Baghdadi, yang dikenal sebagai pemimpin para sufi yang wafat pada 297 H. Beliau adalah seseorang yang sangat tekun belajar dan beribadah, sehingga dalam usia 20 tahun telah mendapat kepercayaan untuk menjadi mufti.



قال الشيخ معروف الكرخي قدس الله سره: من هيأ لأجل مولد الرسول طعاما وجمع إخوانا وأوقد سراجا ولبس جديدا وتعطر وتجمل تعظيما لمولده حشره الله تعالى يوم القيامة مع الفرقة الأولى من النبيين وكان في أعلى عليين



Barangsiapa mempersiapkan makanan, mengumpulkan teman- teman, menyalakan lampu, mengenakan pakaian baru, memakai farfum dan menghias dirinya untuk membaca dan mengagungkan maulid Rasul,

maka kelak di hari kiamat Allah akan mengumpulkannya bersama para Nabi, orang-orang yang berada dalam barisan pertama dan dia akan ditempatkan di Illiyin yang tertinggi.” (I’anathuth Thalibin 3/608).



Ini adalah ucapan Syekh Ma’ruf Al Karkhi. Beliau adalah seorang sufi terkemuka yang wafat pada tahun 200 H. Beliau selalu berprasangka baik kepada sesama muslim.

Kalimatnya juga membuktikan kalau para salaf telah melakukan perayaan maulid Nabi pada abad kedua Hijriyah, walau bentuk dan caranya mungkin berbeda dengan yang terjadi sekarang ini.



قال الشيخ سري السقطي من قصد موضعا يقرأ فيه مولد النبي صلى الله عليه وسلم فقد قصد روضة من رياض الجنة لأنه ما قصد ذلك المواضع إلا لمحبة الرسول

“Barangsiapa mendatangi sebuah tempat dimana di sana dibacakan Maulid Nabi, maka dia telah mendatangi sebuah taman Surga. Sebab tujuannya mendatangi tempat itu tiada lain adalah untuk mengungkapkan rasa cintanya kepada Rasulullah saw, sedangkan Rasul saw telah bersabda: “Barangsiapa mencintaiku, maka dia bersamaku di Surga”.(I’anathuth Thalibin 3/608).



Ini adalah pernyataan Syekh Sarri As Saqathi. Beliau adalah murid Syekh Ma’ruf Al Karkhi dan menjadi guru serta paman dari Syekh Junaid Al Baghdadi. Beliau terkenal gigih dalam beribadah kepada Allah swt. Beliau wafat pada tahun 253 H. Pernyataan ini beliau sampaikan setelah mendalami Al Qur’an dan hadist Nabi Muhammad saw serta mengamalkannya dengan penuh kesabaran.



قال الإمام اليافعي اليمني : من جمع لمولد النبي صلى الله عليه وسلم إخوانا وهيأ طعاما وأخلى مكانا وعمل إحسانا وصار سببا لقراءة مولد الرسول بعثه الله يوم القيامة مع الصديقين والشهداء والصالحين ويكون في جنات النعيم

“Barangsiapa mengumpulkan teman-temannya, mempersiapkan hidangan, menyediakan tempat, melakukan kebaikan untuk maulid Nabi, dan semua itu menjadi sarana pembacaan maulid Rasul, maka di hari kiamat kelak Allah akan membangkitkannya bersama-sama orang shidiq, para syuhada dan kaum shalihin. Dan kelak ia akan berada di surga-surga yang penuh kenikmatan". ”.(I’anathuth Thalibin 3/608)



Ini adalah pendapat pakar sejarah dan ulama terkemuka dalam dunia Islam, Syekh Abdullah bin As’ad Al Yafi’i, pengarang kitab Raudhur Rayyahin. Beliau wafat pada 768 H.



قال سلطان العارفين جلال الدين السيوطي : وما من مسلم قرئ في بيته مولد النبي صلى الله عليه وسلم إلا رفع الله تعالى القحظ والوباء والحرق والآفات والبليات والنكبات والبغض والحسد وعين السوء واللصوص عن أهل ذلك البيت فإذا مات هوّن الله تعالى عليه جواب منكر ونكير وكان في مقعد صدق عند مليك مقتدر

“Tidaklah sebuah rumah muslim dibacakan Maulid Nabi, melainkan Allah singkirkan kelaparan, wabah penyakit, kebakaran, berbagai jenis bencana, kebencian, kedengkiam, pandangan buruk, serta pencurian dari penghuni rumah itu. Dan jika ia meninggal dunia, maka Allah akan memberinya kemudahan untuk menjawab pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir. Dan dia kelak akan berada di tempat yang disenangi di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa.” (I’anathuth Thalibin 3/608).



Inilah pernyataan ulama besar yang lahir pada bulan Rajab 849 H dan wafat pada tahun 911 H, Al Hafizh Abu Bakar bin Abdur Rahman As Suyuthi. Beliau terkenal sebagai seorang mujjadid (pembaharu Islam) pada abad ke 9 H.

Keluasan ilmunya telah terbukti dan karya-karyanya sangat banyak sehingga mencapai 400 buku. Selain hafal Al Qur’an, beliau juga hafal di luar kepala kitab-kitab besar. Di antaranya adalah kitab Al Minhaj karya Imam Nawawi dan juga kitab Al Umdah.

Demikianlah di antara perkataan para tokoh ulama yang menganjurkan adakan perayaan dan pembacaan maulid Nabi Muhammad Shallallaahu Alaihi wa Sallama.
Semoga bermanfaat


oleh : Abu Imamah
Read More..

Selasa, November 09, 2010

belajar untuk Ikhlas dan Bahaya Riya

“Dari Amirul mu’minin Umar bin Al-Khotthob rodiallahu’anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, Sesungguhnya amalan-amalan itu berdasarkan niatnya dan sesungguhnya bagi setiap orang apa yang ia niatkan, maka barangsiapa yang berhijrah kepada Allah dan RasulNya maka hijrahnya adalah kepada Allah dan RasulNya, dan barangsiapa yang hijrahnya karena untuk menggapai dunia atau wanita yang hendak dinikahinya maka hijrahnya kepada apa yang hijrahi”. (HR. Al-Bukhari: 1).

Berkata Abdurrahman bin Mahdi, “Kalau seandainya aku menulis sebuah kitab yang terdiri atas bab-bab maka aku akan menjadikan hadits Umar bin Al-Khattab yaitu hadits Al A’maalu bin Niyyaat di setiap bab” (Jami’ul Ulum 1/8).

Imam Asy-Syafi’i berkata, “Hadits ini adalah sepertiga ilmu” (Jami’ul ‘Ulum 1/9).




Imam Ahmad berkata, “Pokok-pokok Islam ada tiga hadits, hadits Umar rodiallahu’anhu, ”Hanya saja amal-amal itu berdasarkan niatnya”, hadits ‘Aisyah rodiallahu’anha, Barangsiapa yang berbuat perkara-perkara yang baru dalam agama ini yang bukan dari agama maka ia tertolak” dan hadits Nu’man bin Basyir rodiallahu’anhu ”Yang halal jelas dan yang haram jelas”. (Jami’ul ‘Ulum 1/9).

Sesungguhnya pembahasan tentang ikhlas adalah pembahasan yang sangat penting yang berkaitan dengan agama Islam yang hanif (lurus) ini, hal dikarenakan tauhid adalah inti dan poros dari agama dan Allah tidaklah menerima kecuali yang murni diserahkan untukNya sebagaimana firman Allah, “Hanyalah bagi Allah agama yang murni”. (QS. Az-Zumar : 3).

Maka perkara apa saja yang merupakan perkara agama Allah jika hanya diserahkan kepada Allah maka Allah akan menerimanya, adapun jika diserahkan kepada Allah dan juga diserahkan kepada selain Allah (siapapun juga ia) maka Allah tidak akan menerimanya, karena Allah tidak menerima amalan yang diserikatkan, Dia hanyalah meneriman amalan agama yang kholis (murni) untukNya. Allah akan menolak dan mengembalikan amalan tersebut kepada pelakunya bahkan Allah memerintahkannya untuk mengambil pahala (ganjaran) amalannya tersebut kepada yang dia syarikatkan, hal ini sebagaimana disabdakan oleh Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam, yang artinya:

Allah berfirman “Aku adalah yang paling tidak butuh kepada syarikat, maka barangsiapa yang beramal suatu amalan untuku lantas ia mensyerikatkan amalannya tersebut (juga) kepada selainku maka Aku berlepas diri darinya dan ia untuk yang dia syarikatkan” (HR. Ibnu Majah 2/1405 no. 4202, dan ia adalah hadits yang shahih, sebagaimana perkataan Syaikh Abdul Malik Ar-Romadhoni, adapun lafal Imam Muslim (4/2289 no 2985) adalah, “aku tinggalkan dia dan ksyirikannya”).

Berkata Syaikh Sholeh Alu Syaikh, “Lafal ‘amalan’ disini adalah nakiroh dalam konteks kalimat syart maka memberi faedah keumuman sehingga mencakup seluruh jenis amalan kebaikan baik amalan badan, amalan harta. Maupun amalan yang mengandung amalan badan dan amalan harta (seperti haji dan jihad)”. (At-Tamhid hal. 401).

written By : Ustadz Firanda

Read More..

Selasa, Agustus 17, 2010

CARA MERAIH LAILATUL QODAR


Salah satukeistimewaan bulan Ramadhan adalah satu malam yang paling ditunggu-tunggu olehumat Islam di seluruh dunia, Lailatul Qadar.

Banyak ayat didalam Al-Quran yangmenceritakan tentang barakahnya malam ini, dimana pada malam ini diturunkanAl-Quran. Banyak diantara orang menunggu kedatangan Lailatur Qadar dalamsepuluh hari terakhir.

Sebagian orang menunggu kedatangan malam itu dengan berlama-lama di masjid sambil membaca Al-Quran. Ada yang menunggunya di halaman rumah agar dapat melihat turunnya malaikat pada malam Qadar, dan tidak kurang juga yang menyambutnya dengan sinaran-sinaran lampu-lampu minyak agar kawasan mereka diterangi. Mereka begitu yakin dengan beberapa tanda-tanda yang banyak diceritakan dalam berbagai cerita sejarah.

Ada suatu hal yang masih tersimpan dalam benak hati kita semua. Sebuah pertanyaan terdalam. Pernahkah Nabi SWA melihat langsung Lailatul Qadar? Adakah sahabat-sahabat juga pernah melihatnya? Kita pernah mendengar banyak hadis-hadis yang menceritakan tanda-tanda malam tersebut, adakah kita bisa melihatnya dengan mata kepala kita sendiri.


TAFSIR SURAT AL-QADAR

Satu surat yang begitu signifikan menceritakan mengenai peristiwa malam tersebut ialah surah Al-Qadar yang berisi 5 ayat. Surat Al-Qadar adalah surat ke 97 menurut susunannya di dalam Mushaf. Ada di antara ulama-ulama mengatakan bahwa surat Al-Qadar ini turun selepas penghijrahan Nabi saw ke Madinah.

Di dalam membicarakan pentafsiran ayat, amatlah bijak jika kita mengambil penafsiran yang diambil dari Tafsir Jalalain:

Kesimpulannya bahwa malam Al-Qadar itu secara sejarahnya di turunkan Al-Quran dari Lauhul Mahfuz ke langit dunia. Kemuliaan malam tersebut telah dikhabarkan kepada Rasulullah SAW. Bulan itu dikatakan satu bulan dengan barakah seperti 1000 bulan. Di malam tersebut para malaikat dan Jibril turun ke bumi dan mohon kepada Allah agar mengkabulkan doa'-do'a hambanya. Kemuliaan malam tersebut berakhir dengan terbitnya fajar.



Pentafsiran yang lebih terperinci sedikit mengenai ayat pertama surah Al-Qadar ini dapat kita lihat dari Tafsir Ibnu Kathir:

Allah SWT telah mengkhabarkan sesungguhnya Dia telah menurunkan Al-Quran pada malam Lailatul Qadar. Dimana Allah berfirman, "Sesungguhnya kamiturunkannya di malam yg barakah". Inilah yang kemudian dikenal sebagai malam Al-Qadar yg berada di dalam bulan Ramadan sebagaimana firmannya,"Pada bulan Ramadan yang diturunkan didalamnya Al-Quran".



Berkata Ibnu Abbas bahwa Allah SWT telah menurunkan Al-Quran keseluruhannya (secara total) dari Lauhul Mahfuz ke Baitul 'Izzah dari langit dunia kemudian ia diturunkan secara berpisah dan berperingkat selama 23 tahun kepada Nabi Muhammad SAW.



KEISTIMEWAAN LAILATUL QADAR

Sheikh Dr. Yusuf Al-Qaradhawi merujuk kepada surah Al-Qadar di dalam membicarakan persoalan keistimewaan Lailatul Qadar, ia berkata:

"Allah telah memuliakan Al-Quran di malam ini, dan ditambahnya dengan maqam yang mulia, yaitu kedudukan dan kemuliaannya yang sangat banyak dari kebaikan dan kelebihan dari 1000 bulan. Segala etaatan dan ibadah didalamnya menyerupai 1000 bulan yang bukan Lailatul Qadar. 1000 bulan ini menyamai 83 tahun 4 bulan. Hanya di satu malam ini lebih baik dari umur seseorang yang menghampiri 100 tahun, jika tambah berapa tahun beliau baligh dan dipertanggungjawabkan".

Dan pada malam itu turunnya malaikat-malaikat dengan rahmat Allah dengan kesejahteraan dan barakahnya. Dan kesejahteraanya melimpah sehingga ke terbit fajar. Didalam As-sunnah, banyak hadist-hadist yang menyebutkan mengenai keutamaan Lailatul Qadar ini. Yang banyak dianjurkan untuk mencarinya pada 10 malam terakhir. Dalam Sahih Bukhari dari Hadis Abu Hurarirah, "Barang siapa yang berqiam dimalam Al-Qadar dengan penuh keimanan dan bersungguh-sungguh maka telah diampunkannya apa yang telah lalu dari dosanya". (RiwayatBukhari didalam Kitab Al-Saum).



Rasulullah SAW telah memberi penjelasan kepada siapa yang lalai dan tidak memperhatikan malam tersebut, yaitu sama seperti menghalangi dirinya dari menerima kebaikannya dan ganjarannya. Berkata para sahabat yang telah dinaungi mereka bulan Ramadan, "Sesungguhnya bulan ini telah hadir kepada kamu di dalamnya mengandung malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Siapa yang memuliakannya maka ia akan dimuliakan kebaikan semua perkara. Dan siapa yang tidak memuliakannya maka kebaikannya akan dihalang". (Riwayat Ibnu Majah dariHadis Anas, isnad Hassan sebagaimana didalam Sahih Jaami' Al-Saghir).



BISAKAH LAILATUL QADAR DILIHAT OLEH MATA?

Dua tokoh ulama' Arab Saudi, Sheikh Abdul Aziz bin Baaz dan Sheikh SallehMunajjid berkata: "Malam Qadar boleh dilihat dengan mata kepada siapa yang diberi taufiq oleh Allah SWT dan dengan menggunakan tanda-tandanya. Para sahabat mencarinya berdasarkan tanda-tandanya tetapi tiada laporan yang mengatakan mereka telah melihatnya. Akan tetapi tidak ada larangan mencari hasil fadilah bagi siapa yang beriman dan bersungguh-sungguh", kata beliau.



Sheikh Al-Sya'rawi mengatakan: "Tak ada satu pun diantara makluk Allah yang melihatLailatul Qadar melainkan Rasulullah SAW. Ini adalah satu keistimewaan yang diberikan kepada Rasulnya. Selain itu, ada beberapa orang yang dilaporkan pernah melihatnya. Mereka yang melihatnya berkata-kata kepada Rasulullah yang melihat beliau pandangan di dalam tidur mereka, seolah-olah berkata: "Aku melihat sebagaimana aku sujud di dalam air yang melimpah, kemudian menjadi pagi hari 23, mereka melihat masjid-masjid di sepanjang malam tersebut. Langit seolah-olah ingin hujan, Rasulullah sujud sehingga kelihatan dahi di atasnya dan kami mengetahui bahwa di sini adalah Lailatul Qadar di dalam tahun dan malam itu".



HARUSKAH KITA BERUSAHA MENEMUI LAILATUL QADAR?

Ada beberapa hadis yang menunjukkan betapa ruginya seseorang yang tidak pernah berusaha mencari Lailatul Qadar. Menurut Sheikh Abdul Aziz bin Baaz dan Sheikh Salleh Munajjid beliau berkata; "Seorang Islam haruslah mencari Lailatul Qadar di malam 10 terakhir Ramadan sebagaimana Rasulullah SAW mengarahkan umatnya menuntut ganjaran dan pahala di mana seseorang yang mendirikannya dan iman dan azam malam tersebut, dia akan menerima ganjarannya dan jika tidak bahwa RasulullahSAW telah bersabda: "Barangsiapa yang berqiam di malam Qadar dengan keimanannya maka Allah akan mengampunkan dosanya yang telah lalu". Dalam riwayat lain, "Barangsiapa yg berqiam dan mencarinya maka ia akan diampunkan dosa yang sebelumnya dan yang terakhir."



TANDA-TANDA LAILATUL QADAR

Menurut Sheikh Abdul Khaliq Al-Sharrif bahwa tanda-tanda Lailatul Qadar akan ditunjukkan pada pagi harinya matahari akan memancar dan cuacanya yang agak sejuk. Sheikh Saleh Munajjid mengatakan bahwa matahari yang keluar itu tidak memancarkan cahaya. Sheikh Dr Yusuf Qaradhawi mengatakan terdapat juga berbagai tanda, seperti cahayanya merah kelemah-lemahan dan pada malam itu hujan dan angin sepoi-poi, tiada bau dan tiada sejuk sebagaimana yang disebut oleh Al-Hafiz didalam Fathul Bari'.



Kata Al-Qaradhawi:

"Semua tanda ini tidak memberi kepastian mengenainya. Tidak mungkin ia berulang-ulang, karena malam Al-Qadar selalu berbeda-beda cuacanya dalam berbagai negara, berbeda pula waktunya. Ia mungkin dijumpai di sebuah negara Islam yang tidak putus hujannya, dan kemungkinan di negara lain yang keluarganya bersholat istiqo' yang berdepan dengan kemarau, dan negara-negara berbeda dari segi kepanasan dan kesejukannya, naik matahari dan turunnya, kuat atau lemah pancarannya, maka mustahil untuk mendapat titik pertemuan ini. Kajian ulama' mengatakan: boleh di ambil malam-malam yang tertentu LailatulQadar itu dari sebahgian manusia. Ia hanya kelihatan kepada dia seorang saja yang melihatnya. Atau menerima mimpi didalam tidur, atau berlaku (karamah )keajaiban yang luar biasa. Atau Ia terjadi kepada keseluruhan umat Islam agar ia menerima ganjaran kepada siapa saja yang berpeluang melakunya. Dan Ia tidak nampak apa-apa yang berlaku. Kebanyakkan ulama' mengambil pandangan yang awal tadi.



AMALAN SAAT LAILATUL QADAR

Kemuliaan malam tersebut dan seruan-seruan dari hadist-hadist yang menyuruh umat Islam mencari malam tersebut mungkin akan menimbulkan sedikit pertanyaan.Apakah malam itu khusus bagi mereka-mereka yang alim saja atau bisa berlaku bagi masyakat umum. Yusuf Qaradawi mengatakan bahwa malam itu datang untuk semua orang yang benar-benar menginginkannya. Kata Qaradhawi:

"Maka Malam al-Qadar ialah malam umum untuk semua yang menuntutnya. Yang menginginkan kebaikan dan ganjarannya, dan apa yang di sisi Allah di dalamnya, itulah malam ibadah dan malam ta'at, dan bersolat, bertilawah, berdo'a,bersedekah, menjalin perhubungan, beramal sholeh, dan melakukan kebaikan-kebaikan".



"Yang harus dilakukan oleh orang Islam pada malam itu ialah; Sholat Isya'secara berjamaah, sholat subuh berjamaah dan pada malamnya mendirikan qiamullail. Di dalam hadist Sahih diriwayatkan Nabi bersabda, "Barang siapa yang sholat Isya' berjamaah, seolah-olah ia berqiam di separuh malam, dan barang siapa yang sholat subuh berjamaah, seolah-olah ia sholat disepanjang malam tersebut. (Riwayat Ahmad, Muslim).



Sheikh Atiyah Saqr menganjurkan:

Hidupkan malam Ramadlan dengan sholat, membaca Al-Quran, berzikir, beristigfar dan berdo'a dari terbenam matahari sehingga terbit fajar. Dan hidupkan Ramadhan dengan sholat terawikh di dalamnya. Sebuah riwayat yang mengatakan,"Barangsiapa yang sholat magrib dan Isya' di hari akhir yaitu di malam Al-Qadar secara berjamaah, ia telah diberi keuntungan dari LailatulQadar". Berkata A'isyah "Ya Rasulullah di waktu Lailatul Qadar,apakah yang harus aku katakan". "Katakalah, "Ya Allah sesungguhnya Engkau pengampun dan suka kepada pengampunan, maka ampunilah aku".

oleh : Ishomuddin Ma'shum Almubarak




Read More..

Senin, Agustus 09, 2010

keuTamaan BULan ROMADHON

Assalamu'alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuhu
Ramadlan telah di ambang pintu, kita umat Islam harus merasa senang dengan kedatangannya, bahkan kalau tidak bisa senang, maka usahakanlah disenang-senangkan. Agar kita termasuk dengan apa yang pernah disabdakan oleh Rasulullaah Shallaahu alaihi wa Salaam:

Pada saat-saat seperti ini Rasulullaah Shallaahu alaihi wa Salaam pernah bersabda:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ أَظَلَّكُمْ شَهْرٌ عَظِيمٌ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، جَعَلَ اللهُ صِيَامَهُ فَرِيضَةً وَقِيَامَ لَيْلِهِ تَطَوُّعًا، مَنْ تَقَرَّبَ فِيهِ بِخَصْلَةٍ مِنَ الْخَيْرِ كَانَ كَمَنْ أَدَّى فَرِيضَةً فِيمَا سِوَاهُ، وَمَنْ أَدَّى فَرِيضَةً كَانَ كَمَنْ أَدَّى سَبْعِينَ فَرِيضَةً فِيمَا سِوَاهُ.
(Wahai ingatlah manusia, sunggung akan datang kepadamu bulan agung, bulan penuh berkah, di dalamya terdapat satu malam yang keutamaannya lebih baik dari pada 1000 bulan. Allaah telah menjadikan puasa di bulan itu sebagai kewajiban, shalat malam di bulan itu sebagai amal sunnah. Barang siapa mendekatkan diri pada bulan itu dengan amal kebaikan (amal sunnah) maka pahalanya sama dengan melaksanakan amal kewajiban di selain Ramadlan, dan barang siapa melaksanakan amal kewajiban di bulan itu, maka pahalanya sama dengan 70 amal kewajiban di lain bulan Ramadlan).





من فرح بدخول رمضان حرم الله جسده على النيران - الحديث
(Barang siapa yang gembira (senang) dengan masuknya bulan Ramadlan, maka Allaah mengharamkan jasad orang tersebut tersiksa neraka).

Pada saat-saat seperti ini Rasulullaah Shallaahu alaihi wa Salaam pernah bersabda:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ أَظَلَّكُمْ شَهْرٌ عَظِيمٌ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، جَعَلَ اللهُ صِيَامَهُ فَرِيضَةً وَقِيَامَ لَيْلِهِ تَطَوُّعًا، مَنْ تَقَرَّبَ فِيهِ بِخَصْلَةٍ مِنَ الْخَيْرِ كَانَ كَمَنْ أَدَّى فَرِيضَةً فِيمَا سِوَاهُ، وَمَنْ أَدَّى فَرِيضَةً كَانَ كَمَنْ أَدَّى سَبْعِينَ فَرِيضَةً فِيمَا سِوَاهُ.
(Wahai ingatlah manusia, sunggung akan datang kepadamu bulan agung, bulan penuh berkah, di dalamya terdapat satu malam yang keutamaannya lebih baik dari pada 1000 bulan. Allaah telah menjadikan puasa di bulan itu sebagai kewajiban, shalat malam di bulan itu sebagai amal sunnah. Barang siapa mendekatkan diri pada bulan itu dengan amal kebaikan (amal sunnah) maka pahalanya sama dengan melaksanakan amal kewajiban di selain Ramadlan, dan barang siapa melaksanakan amal kewajiban di bulan itu, maka pahalanya sama dengan 70 amal kewajiban di lain bulan Ramadlan).

Dalam kesempatan lain Beliau Shallaahu alaihi wa Salaam bersabda:

مَنْ حَضَرَ مَجْلِسَ الْعِلْمِ فِي رَمَضَانَ كَتَبَ اللهُ تعَاَلى لَهْ بِكُلِّ قَدَمٍ عِبَادَةَ سَنَةٍ وَيَكوُنُ مَعِي تَحْتَ الْعَرْشِ
ومن داوم على الجماعة في رمضان أعطاه الله تعالى بكل ركعة مدينة يملأ من نعم الله تعالى ومن بر والديه في رمضان ينال نظر الله بالرحمة، وما من امرأة تطلب رضا زوجها في رمضان إلا ولها ثواب مريم وآسية، ومن قضى حاجة أخيه المسلم في رمضان قضى الله تعالى له ألف حاجة يوم القيامة - الحديث
(Barang siapa menghadiri majlis ilmu di bulan Ramadlan, maka Allaah mencatat baginya setiap satu langkah kakinya sebagai pahala ibadah setahun, dan nanti ia bersamaku (kata beliau) di bawah naungan Arasy. Barang siapa melanggengkan shalat Jamaah di bulan Ramadlan, maka Allaah akan memberinya dalam setiap rakaat (dari shalatnya) sebuah kota di sorga yang penuh nikmat Allah. Barang siapa berbuat baik kepada kedua orang tuanya di bulan Ramadlan maka ia akan memperoleh pandangan kasih sayang Allaah SWT. Tiada ada seorang isteri yang berusaha mendapatkan ridla suaminya di bulan Ramadlan kecuali ia akan mendapatkan pahala sebagaimana pahalanya Maryam dan Asiyah. Barang siapa mendatangi hajat saudaranya sesama muslim di bulan Ramadlan, maka Allah akan mendatangi 1000 hajatnya di hari kiyamat nanti. al-Hadits).

Diceritakan dalam kitab an-Nawaadir, bahwa ada seorang beragama Majusi (penyembah api) yang hidup di tengah-tengah masyarakat Islam. Pada suatu hari saat bulan Ramadlan tiba, ia sedang melihat putranya sedang makan di pasar, sedangkan saat itu adalah waktu siang di bulan Ramadlan. Maka ketika itu pula ia langsung memukul putranya itu dan berkata: Hai anakku, mengapa engkau tidak menghormati orang-orang Islam yang sedang melaksanakan puasa Ramadlan?.
Selang beberapa tahun kemudian, orang Majusi tersebut meninggal dunia. Setelah dimakamkan dapat beberapa hari ada seorang 'ulama di kampung itu bermimpi bertemu dengan orang Majusi tersebut sedang duduk di atas permadani kemuliaan di dalam sorga. Orang alim tersebut berkata: "Hai orang Majusi, bukankah kamu dulu adalah seorang Majusi?". Orang Majusi menjawab: "Betul, Namun saat aku akan mati, aku mendengar suara dari arah atasku : Wahai para malaikatku, jangan kau biarkan orang Majusi tersebut mati dalam keadaan beragama Majusi, muliakan ia dengan Islam, sebab ia termasuk orang yang memuliakan Ramadlan. Maka akupun saat itu telah menjadi muslim, kemudian aku mati".

Subhaanallaah, Maha Suci Allaah, orang majusi yang tidak pernah menyembah Allaah selama hidupnya, tetapi ia adalah orang yang selalu menghormati bulan Ramadlan, Allaah ridla kepadanya, sehingga iapun mati Husnul Khaatimah. Bagaimanakah dengan kita?

Maka dari itu, marilah kita bersama-sama, kita sambut bulan agung ini dengan penuh penghormatan, dengan memperbanyak amal kebaikan, terutama shalat malam (shalat Tarawih) yang pahalanya antara satu malam yang satu dengan malam-malam berikutnya selalu berbeda-beda, kita perbanyak tadarus Al-Qur'an.

Dengan demikian, maka Insya Allaah, Ramadlan ini akan benar-benar memberikan berkah yang besar dan sangat besar bagi kehidupan kita, baik kehidupan saat ini maupun kehidupan kita di akhirat kelak. Aaamiiin yaa Mujiibas Saa'iliiiiiiiiiiiin.

Read More..

Sabtu, April 24, 2010

Acara haflah akhirussanah Astri dua al-khodijah

Kegiatan akhirusanah madrasah diniyah asrama putri dua yang berlangsung pada tanggal 21 april kemaren merupakan acara rutin tiap tahun yang diadakan oleh asrama putri dua,hal ini berkaitan dengan tandanya seorang santriwati yang sudah lulus dalam ujian menempuh pengajian Diniyah

Acara tersebut diawali dengan pertunjukan pembacaan sholwat dan dilanjutkan dengan bacaan makshud. Terlihat para santri yang antusias melihat acara tersebut.





Dalam acara malam dihadiri Oleh Pengasuh asrama yakni KH.Tamim Romly,Sh.MSi


dalam sambutanya" beliau menenkankan bahwa pentingya waktu bagi kita baik sekarang maupun yang akan datang,karena WAktu merupakan SDM yang paling utama.disamping itu beliau juga mengatakan baahwa masadepan kita adalah harapan kita nanti,,,,
disela-sela mauidhoh belia,beliau berpesan kepada santriwati agar selalu berterima kasih kepada orang tua yang telah mendidik dan membesarkan kita dan juga telah mencurahkan segala apapun demi kita
dan berterima ksaih kepada guru yang telah membimbing dan mendidik dengan sabar dan jangan lupa berterima kasih kepada alloh yang memberikan rahmatnya kepada kita semua.
dalam sambutanya kemaren beliau juga minta maaf Kepada para orang tua karena belum bisa membuat para santriwati menjadi anak yang pandai,tapi beliau mengucapkan insya alloh akan berusaha semaksimal mungkin untuk membuat para santriwati agar lebih baik kedepanya.dan beliau juga membacakan sedikit hadist " barang siapa mendidik anak dari mulai kecil sampai akil baligh sampai selamat dalam artian tetap dalam rahmat alloh maka baginya wajib mendapatkan surga nantinya"

dan belia juga membacakan surat al-mijadilah ayat 11 yang artinya :
11. Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.






diakhir sambutanya beliau berdo'a semoga alloh merohmati kita semua,dan beliau berpesan agar tetap selalu istiQomah.

download video disini
http://h1.ripway.com/astridua/Only_000.3gp
Read More..

Jumat, April 16, 2010

Sejarah singkat Asrama Putri dua Al-Khodijah

Asrama ini didirikan tahun 188 dan merupakan asrama putri tertua di darul ulum. Asrama ini didirikan pertama kali oleh Almarhum kyai H. Romly tamim. Beliau lahir di rejoso tahun 1888 M. Beliau diambil menantu oleh kyai Hasyim Asyari dan dinikahkan dengan putri beliau yang bernama Nyi Azzah. Namun perkawinannya tidak dikaruniai seorang anak,

kemudian kyai romly menikah dengan Nyi Maisaroh. Perkawinan ini menghasilkan putra ishomuddin yang telah kembali ke rahmatullaoh dan Musta'in Romli.
Sepeninggalan Nyi Maisaroh beliau menikah lagi dengan Nyi Khodijah dan mempunyai 5 orang putra yaitu: A. Rifa'i, Shonaji, A dimyati, Muh. Daman Huri dan Tamim Romli.
K. H. Tamim Romli inilah yang sekarang menjadi pengasuh asama putri 2 Al Khodijah bersama istri beliau Nyai Hj. Muflihah Tamim. Beliau menggantikan ayah handanya yakni Kyai Romli Tamim. Kyai tamim dikaruniai 5 orang anak: Neng ria,Gus zidan, Gus Dani, Gus Dian dan neng Salma
Read More..

Jumat, April 02, 2010

Menjaga Lidah dan Kemaluan

Diriwayatkan dari Sahl bin Sa’d ra.: Rasulullah Saw pernah bersabda, “siapapun yang dapat menjaga lidah dan kemaluannya, aku jamin ia akan masuk surga”
untuk lebih jelasnya klik disini >>>




Hadits Shahih Al Bukhari: Menjaga Lidah dan Kemaluan

Read More..

Rabu, Maret 31, 2010

Haul Syeikh Abdul qodir Jaelani


assalamualaikum wr.wb

setiap empat bulan sekali acara yang bernama sulasan yang diadakan oleh ikatan toriqoh jama'ah qodiriyah wan naq sabandiyah(itqon) selalu ramai dikunjungi oleh berbagai jama'ah dari semua kalangan mulai dari anak-anak remaja bahkan sampai orang-orang tua ,...karena mungkin acara seperti ini lebih familiar bagi para mbah-mbah toriqoh.
acara yang dipimpin langsung oleh almursyid KH.DIMYATI Romly SH. tersebut mengajarkan pada semua kalangan bahwa " segala sesuatu yang sudah terjadi jangan lah terlalu difikrkan toh itu tidak akan terjadi lagi seperti semula" begitu sebgaian ceramah dari beliau,,,,,,




tampak begitu khusuk para jama'ah mengikuti setiap arahan dan bimbingan dari almursyid dan melakukan do'a.disela-sela ceramhnya beliau,,beliau mendaptkan sms dari makasar bahwa nanti malam akan diakan pemilihan ketua umum PBNU.dan beliau berharap kelak yang terpilih adalah KH.sholahudin wahid yang task asing lagi beliau adlah adik kandung dari almarhum almaghfurlah KH.Abdurrohman Wahid
tampak seklias ,,,ini merupakn tempat kesekrtariatan ITQON.dan tempat ini persis didepan kamar saya hehehhe,,,jadi Begitu jelas pemandangn yang kami tangkap pada pengambilan gambar.




acara yang begitu mewah dalam lingkup pondok pesantren Darul Ulum ini merupakan acara rutin dan acara ini biasnya sangat ditungu2 baik santi maupun santriwati karena mereka bisa mendapatkan barang apapun dilingkungan pondok tanpa harus keluar dari area pondok.terlepas dari itu ada beberapa aspek yakni bodiguard toriqot (BODREQ) karena dengan adanya Bodreq memudahkan almursyid untuk segera sampai dimimbar atau panggung untuk menyampaikan ceramah....
terlihat salah satu anggota Bodreq yang sedang berdiri mendengarkan ceramah almursyid.




dan terlihat jelas para jama'ah sedang asyik-asyiknya menghabiskan rokoknya. semoga bagi anda yang merasa belum menjadi anggota ITQON agar segera mendaftrkan diri anda sebagai anggota ITQON.

klik disini



waalaikumsalam wr.wb

Read More..